YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 17 September 2011

Mudik.....Ayo Kita Mudik!!


Aku terbangun di pagi hari ini karena suara ayah yang menyuruhku untuk bangun tidur. Aku benar-benar mengantuk. Tadi malam aku tidur jam dua belas tepat karena tidak bisa tidur. Bahkan saat sahur tadi hanya terasa seperti mimpi bagiku.

Ayahku membangunkanku dikarenakan alasannya yang bilang kami akan mudik sekarang. Aku benar-benar tidak menangkap alasan logis dari ucapannya itu.
Kampung ku itukan di Bandung. Di tengah-tengah kota pula. Kami hanya melalui tol tanpa perlu melewati jalan yang berkelok. Kurang lebih dua jam saja kami sudah akan tiba disana. Bukan waktu yang lama.
Lalu alasannya yang selanjutnya membuatku bungkam mulut. Ayahku bertanya apakah aku tidak rindu terhadap keluarga disana. Tentu saja aku merindukan mereka!!! Liburan kenaikan kelas tahun ini aku tidak ke rumah nenek.berarti sudah delapan bulan aku tidak bertemu dengan mereka.
Tapi yang menjadi masalah sekarang adalah aku benar-benar mengantuk!!
“Tidur di mobil saja. Tapi tetap harus mandi,” kata ayahku yang sudah paham akan sifatku jika sudah menyangkut tidur. Aku hanya menyengir menjawab keputusannya.
Aku pun pergi ke kamar mandi. Setengah jam kemudian aku keluar dan memakai pakaian yang sudah disiapkan mama. Orang tuaku benar-benar pengertian sekali.
Aku keluar kamar dan mendapati wajah ayahku yang sudah sangat-sangat bosan. Mungkin karena waktu mandiku yang kelewat lama. Bayangkan saja. Aku mandi dalam keadaan setengah sadar. Pastilah pergerakanku benar-benar lambat. Dan itu terjadi di setiap mandi pagiku. Mandi sebelum berangkat sekolaah juga termasuk.
Tapi ayahku hanya memasang raut wajah cemberut. Selain itu dia tidak berkata apa-apa lagi. Mungkin sudah terbiasa dengan mandi pagiku yang lama.
Ayahku menuju mobil untuk memanaskan mesin mobil. Mamaku mondar-mandir mengecek keadaan rumah seperti lampu depan, kompor gas dan hal lainnya. Adikku hanya berdiri mematung sambil memegang koper berisi baju-baju. Dia melihatku, tapi setelah itu mengalihkan pandangannya ke arah lain.
Aku yang masih mengantuk hanya bisa tidur-tiduran di sofa. Kuambil handphone dan menyalakan musik pengantar tidur. Ku pasang earphone agar tak ada yang mengganggu.
Tak lama aku merasa ada yang menggoncang-goncangkaan badanku. Aku membuka mataku dan melihat adikku yang sudah kesal.
“Mau ikut, tidak? Jangan dengerin musik terus!” haha… dia marah. Sudah lama aku tidak melihatnya. Mungkin sembilan jam yang lalu ketika semua anggota keluargaku sedang mempersiapkan baju yang akan dibawa untuk hari ini.
Aku bangun dan terduduk di sofa. Ku lihat sekeliling. Ke mana mama yang dari tadi mondar-mandir? Tiba-tiba aku mendengar suara pintu tertutup dari arah belakang dan tiba-tiba saja pencahayaan di ruangan ini berkurang. Lalu kulihat mamaku yang berjalan dari arah pintu belakang itu sambil membawa tasnya.
“Ayo ke mobil sekarang,”perintah mamaku.
Aku pun berjalan menuju mobil dengan gontai. Aku menyadari bahwa adikku membuntuti dari belakang. Terlintas ide jail di otakku. Tiba-tiba saja aku berhenti mendadak dan membuatnya menabrak punggungku. Aku hanya menahan tawa melihat dia menusap-usap hidungnya.
“Jangan berhenti di tengah jalan!!!” serunya.
Aku hanya mengedikkan bahuku lalu kembali melangkahkan kakiku menuju depan rumah. Ketika aku melewati kolam ikan, adikku menddorongku dari belakang. Menjorokkanku ke arah kolam.
Aku tidak terrjatuh. Aku hanya meliriknya sadis. Dia merasa kecewa karena kekuatannya yang memang kalah dariku. Ku sunggingkan senyuman mengejekku dan membuatnya memajukan bibir bawahnya beberapa senti.
Dia melengos pergi meninggalkanku. Aku pun masuk ke dalam mobil di bagian tengah. Di sebelahku ada adikku yang sepertinya tidak peduli dengan kehadiranku. Kami berdua sama-sama seperti tidak terjadi hal apa-apa.
Mama masuk dan duduk di kursi depan di sebelah kursi pengemudi yang ditempati ayahku. Lalu kami mengucapkan doa berpergian bersama. Aku hanya menggumam kecil. Ayah dan adikku mengucapkannya dengan penuh riang. Sedangkan mamaku mungkin mengucapkaannya dalam hati.
Niat awalnya aku ingin kembali tidur, tapi karena ide jahil itu membuatku tak bisa tidur. Di perjalanan aku hanya mendengarkan musik dari handphone saja. Sesekali menyanyi dan menggerakkan kakiku sesuai irama..
Aku memejamkan mata untuk menikmati musik. Entah berapa sudah berapa aku mendengarkan lagu. Pastinya sudah kuputar semua musik di daftar putarku. Aku membuka mataku dan  melihat pemandangan indah di depanku.
Sekarang aku sudah berada di tengah-tengah tol cipularang. Tol ini dibuat diantara pegunungan. Sungguh pemandangan yang indah.
Sudaj berkali-kali aku melewati tempat ini. Tidak ada rasa bosan sedikitpun. Aku selalu terpesona akan indahnya warna hijau yang mengelilingi tempat ini. banyak pohon yang ditanami di pinggiran jalan tol ini.
Tak lama, aku melihat kebun teh yang sangat luas. Aku menatapnya takjub. Kebun itu bagaikan setengah lingkaran bola yang tinggi di bagian pinggirnya dan rendah dibagian tengah-tengahnya. Bedanya kebun teh ini berbentuk persegi panjang. Sisi panjangnyalah yang berhimpit dengan jalan tol.
Setelah berkagum ria dengan kebun teh yang menyejukkan mata itu, kami akhirnya sampai juga di rumah nenek. Aku menyalami satu persatu anggota keluargaku disana. Aku senang sekali bertemu dengan mereka. Aku juga sempat terlibat perbincangan hangat dengan mereka.
Aku merebahkan diriku di sofa yang tak jauh dari pintu masuk rumah nenekku. Tak lama aku pun tertidur disana. Meskipun sudah melihat kebun teh yang menyegarkan mata, tapi itu tak membuat rasa kantukku untuk datang kembali. Bukankah itu adalah hal yang manusiawi?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar