YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Sabtu, 17 September 2011

Cooking... Cooking!!



Memasak adalah suatu pekerjaan yang wajib dikuasai oleh kaum wanita. Apalagi di negara kta Indonesia ini. Biasanya memasak dijadikan sebuah patokan istri ideal. Memasak juga disebut-sebut sebagai kepribadian seseorang. Kalau kita dapat memasak dengan baik, berarti kita memiliki sifat kepekaan yang tinggi.

Banyak sekali stasiun tv yang sekarang sudah menyiarkan acara memasak. Di mulai dari pembawa acaranya  yang juga adalah koki. Atau lomba memasak yang di setiap minggunya akan ada yang didiskualifikasi.
Menurutku memasak adalah hal yang biasa saja. Tidak buruk ataupun menarik. Jujur saja, aku lebih suka makan langsung daripada memasak.
Tapi aku juga bisa memasak. Aku bisa memasak mie rebus. Itu kulakukan ketika aku sedang lapar dan kebetulan tidak ada lagi makanan. Atau kalau aku bosan, aku juga bisa memasak telur.
Aku hanya memang bisa itu saja. Untuk selebihnya aku tidak bisa.. Aku ingin sekali  bisa menghidangkan sebuah hidangan yang enak, tapi tak mau belajar terlebih dahulu.
Kali ini aku akan bercerita tentang masak-memasakku. Mengingat bulan Ramadhan yang sedang berlangsung. Pasti banyak sekali makanan yang ingin pembuka yang ingin disajikan ketika berbuka puasa. Seperti kolak, es buah, candil, biji salak dan yang lainnya.
Memang banyak pilihan dessert. Tapi ya itulah aku. Tak ada satupun yang kukuasai. Beruntung aku memiliki mama yang bisa mengimbangi kekuranganku itu.
Mamaku sering sekali memasak sesuatu dari buku resep yang dia baca. Meskipun tidak semuanya berhasil, tapi makanan yang dibuatnya selalu enak.
Aku sering sekali mengajukan makanan kesukaanku. Seperti pagi ini, aku ingin di buatkan biji salak. Biji salak disini bukanlah sebuah biji salak yang benar-benar ada di dalam buah salak. Tapi suatu makanan ringan yang terbuat dari berbagai macam bahan. Hasilnya adalah sebuah sajian seperti kolak tapi lebih kenyal. Sangat nikmat apalagi jika di disajikan dalam keadaan dingin.
Beruntunglah aku tidak harus membeli bahan-bahannya karena mamaku sudah mendapatkannya kemarin di super mareket. Kami langsung saja memasak di dapur rumahku.
Aku menyiapkan sebuah baskom. Lalu mamaku memasukkan bahan-bahannya sesuai takaraannya. Semuanya dicampur adukkan hingga merata. Tidak hanya merata, tapi juga halus. Tidak ada yang menggumpal ataupun hal semacamnya. Membutuhkan waktu yang lama untuk membuat adonan seperti itu.
Setelah adonan selesai, kami membagi dua adonan tersebut dan ditaruh di dua wadah. Yang satu dipegang olehku dan yang satunya di pegang mamaku. Lalu kami ambil sedikit adonan itu dari sebulat adonan besar. Kira-kira ukurannya sebesar jempol jari. Lalu di buat bulat-bulat kecil dan dimasukkan wadah besar yang disediakan untuk hasil kami berdua.
Adonan kami sangat banyak. Kami berencana membuat untuk tiga hari sekaligus. Jadilah tangan kami pegal karena banyak adonan yang harus kami bentuk.
Mungkin dua jam sudah aku dan mamaku membuat bola-bola kecil itu. Lalu kami bersiap membuat airnya. Pertama-tama merebus air secukupnya. Setelah masak, campurkan dengan beberapa gula merah. Setelah itu, masukkan adonan bola-bola kecil itu kedalamnya. Lalu tunggu saja hingga sajiannya hingga benar-benar matang.

Selagi menunggu biji salaknya matang, kami tak lupa merebus air santan. Gunanya untuk membuat biji salak lebih enak.
Setelah biji salaknya matang, aku tuangkan hidangan itu di sebuah wadah besar. Dan sisanya lagi masih berada di dalam panci. Aku angin-anginkan biji salak itu hingga tidak terlalu panas. Setelah itu, barulah kami masukkan ke dalam kulkas.
Tidak terasa adzan maghrib sudah tiba. Kami sekeluarga pun langsung menyantap biji salaknya. Wah…..rasanya benar-benar enak. Lalu aku membanggakan diriku sendiri yang sudah membuatnya. Tapi itu tak membuat anggota keluargaku yang lainnya takjub. Mereka pasti tahu bahwa aku dibantu mama dalam hal ini. Tapi biarlah, yang penting enak….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar