YayBlogger.com
BLOGGER TEMPLATES

Senin, 23 Januari 2012

Social Networking


Ini adalah satu waktu dimana aku membuka internet karena bosan harus melakukan apa. Biasanya kalau hari libur begini, jejaring sosial yang tersedia di internet seperti facebook maupun twitter ramai dengan para pengguna. Bahkan tengah malam pun tak sedikit orang yang menuliskan statusnya.
Aku membuka aplikasi facebokku. Tertera disana noticeku penuh dengan berbagai macam hal. Ada yang mengirim wall atau penerimaan permintaan pertemanan. Aku mengklik sebuah tulisan ‘lihat semua pemberitahuan’ dan langsung masuk ke sebuah halaman baru.
Pemberitahuanku semuanya tidak ada yang penting. Sekedar menarik saja tidak. Mungkin dari 20 pemberitahuan, 3 diantaranya yang aku lihat. Sisanya hanya berupa deretan kalimat yang tak berarti.
Setelah melihat notice, ku buka permintaan pertemanan. Memang sudah lama sekali aku tak merefresh facebookku. Jadi permintaan pertemanannya melebihi angka 50. Kulihat semua permintaan pertemanan dan mendapati tulisan-tulisan aneh yang membuat mataku sampai sakit.
‘Aqquwwhh chhaayyannkk ddyyaa cllaalluuu’
Lupph yuuu
Akuyangselalumenunggmu
Loph pholeepell
Mataku hampir jereng melihat tulisan-tulisan yang jauh dari kata jelas. Apa mereka yang membuat tulisan ini tidak pernah belajar Bahasa Indonesia?
Belum lagi foto-foto yang terpampang disebelah tulisan-tulisan aneh itu. Ada yang matanya juling ke atas, memaksakan mata mereka menghadap ke arah kamera yang berada jauh di atas kepalanya. Ada juga yang menempelkan telunjuknya di depan bibir dengan kerlingan mata yang memuakkan. Atau ekspresi-ekspresi aneh lainnya yang terpampang jelas disana.
Bagiku itu sangat aneh, tapi mungkin bagi sebagian orang lain tidak. Mungkin itulah cara mereka mengekspresikan diri mereka di tempat umum. Dengan berbagai macam gaya yang semuanya menjurus ke sebuah trend mode, alay. Tapi mau bagaimana lagi? Aplikasi jejaring tersebut kan dipakai bersama-sama, bukan sebuah kepemilikan pribadi. Jadi kita sebagai pengguna juga tidak bisa semena-mena mengatur pihak lain buat menghapus budaya mereka tersebut. Semoga saja di waktu selanjutnya mereka tersadar bahwa apa yang terpampang jelas tentang mereka di muka umum itu banyak membuat orang tidak ingin membuka akun mereka lagi dikarenakan penuhnya gambaran tak jelas. Amieenn.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar