Selama liburan sekolah, hal yang
nggak pernah aku lupakan di setiap harinya yaitu membaca. Bukan seseorang kutu
buku yang rajin membaca buku pelajaran. Itu hanya membuat jenuh. Tapi sebuah
bacaan berupa novel remaja.
Aku memang membaca novel. Tetapi berbeda
perangkatnya dengan persepsi kebanyakan orang. Biasanya yang dimaksud novel
adalah sebuah buku dengan ratusan halaman penuh tulisan. Tapi yang kubaca
ketika liburan adalah sebuah halaman di komputer yang kuambil dari beberapa
blog pada layanan networking.
Kebanyakan penulis-penulis novel
yang beredar di internet hanyalah penulis amatiran. Seseorang yang hobi atau
hanya coba-coba menuangkan imajinasi mereka ke dalam serangkaian tulisan. Lalu mereka
publis di blog mereka masing-masing atau sebuah blog dengan banyak penulis lainnya.
Meskipun hanya seorang ‘freelance’,
karya mereka cukup membuatku ketagihan untuk membaca karya-karya mereka
selanjutnya. Tak kalah hebat dengan penulis novel terkenal lainnya yang
karyanya beredar di seluruh toko buku. Mereka dapat mengembangkan imajinasinya
sebagus mungkin, mengapresiasikannya dan mendapat dukungan hebat dari pembaca
lainnya.
Yang menjadi pusat perhatian orang
bukanlah penulis terkenal dan melupakan penulis amatiran, tetapi karya mereka
yang hebat yang dibutuhkan oleh para pembaca. Intinya adalah, tak peduli siapa
yang menulis yang penting adalah sebuah pemikiran yang dapat memanjakan otak
dengan membangun imajinasi tersusun yang disebut novel.
ira suka baca? kalo gitu bisa dong baca hati aku :p
BalasHapus