Ini kedua kalinya aku memasak
dessert di bulan ramadhan ini. setelah biji salak, sepertinya aku akan membuat
risol. Sepertinya bukan hal yang pasti bukan? Karena aku tak tahu hasilnya
dapat disebut risol atau tidak.
Kami membuat adonannya untuk kulit
risolnya terlebih dahulu. Setelah adonannya selesai kami membuat isinya. Ada wortel, kentang dan
lain-lain. Semua proses yang tadi dilakukan oleh ibu dari saudaraku. Tapi
selanjutnya…. Kamilah yang berbagi tugas untuk menyelesaikannya!!
Aku dan saudaraku sudah memenuhi
ruang dapur. Sambil memasak, kami juga tertawa untuk menambah heboh suasana.
Tapi bukan berarti kami main-main dengan masakannya.
Setelah berpenat ria di dapur,
akhirnya selesai juga risol buatan kami. perlu satu proses lagi untuk benar-benar
siap dimakan, yaitu digoreng.
Empat dari risol yang kami buat
digoreng untuk aku dan Ida. Kami berdua memang tiidak berpuasa dengan alasan
yang berbeda. Ida sedang sakit dan tak memungkinkannya untuk menjalani puasa.
Sedangkan aku sedang kedatangan tamu dari bulan merah. Hehe
Ku coba satu gigit risol yang
dibuat. Dua gigit, tiga gigit dan seterusnya. Umm… yummy! Risolnya enak.
Seperti risol pada umumnya. Tapi berbeda dengan bentuknya. Tidak bisa disebut
dengan risol. Benar-benar berantakan.
Meskipun penampilannya tidak
meyakinkan, tapi risol ini masih termasuk pantas untuk dijadikan sebuah
hidangan pembuka puasa. Itu menurutku. Tapi sepertinya yang lain tidak setuju
dengan pendapatku itu….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar